METODOLOGI DALAM PENYUSUNAN TEORI AKUNTANSI

Nama : Rahmawati Ayu D.U
Kelas : 4EB07
Npm : 27213191

Metodologi - Metodologi dalam Penyusunan Teori Akuntansi:

1. Metode Deskriptif
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat deskriptif atau menjelaskan  dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang. Metode Deskriftif (pragmatic) yaitu teori akuntansi mencoba menjawab pertanyaan ”APA”. Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive. Dia menjelaskan dan menganalisa praktek yang ada dan diterima sekarang. Di sini diamati perilaku akuntan dalam berhubungan dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Metode ini disebut juga deskriptive accounting atau deskriptive theory of accounting

2. Metode Normatif
  Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti serta tidak memperdulikan apakah berlaku dipraktik sekarang atau tidak. Teori normatif berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut Nelson (1973) dalam literature akuntansi teori normatif sering dinamakan teori apriori (artinya dari sebab ke akibat atau bersifat deduktif). Alasannya teori normatif bukan dihasilkandari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan “semi-research”. Teori normatif hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut. Pada awal perkembangannya, teori akuntansi normatif belum menggunakan pendekatan investigasi, dan cenderung disusun untuk menghasilkan postulat akuntansi. Perumusan akuntansi normatif mencapai masa keemasan pada tahun 1950 dan1960an. Selama periode ini perumus akuntansi lebih tertarik pada rekomendasi kebijakan danapa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang sekarang dipraktekkan. Pada periode tersebut, teori normatif lebih berkonsentrasi pada:

1.    Penciptaan laba sesungguhnya (true income)
Teori ini berkonsentrasi pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba. Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud denganpengukur nilai dan laba yang benar.

2.    Pengambilan keputusan (decision usefulness)
Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan atau bermanfaat.

Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik tentang laba dan kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional. Biasanya konsep tersebut didasarkan juga pada penyesuaian rekening karena pengaruh inflasi atau nilai pasar dari aktiva. Teori ini pada dasarnya merupakan teori pengukuran akuntansi. Teori tersebut bersifat normative karena didasarkan pada anggapan :
1.    Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran
2.    Laba dan nilai dapat diukur secara tepat
3.    Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
4.    Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi)
5.    Ada beberapa pengukur laba yang unik.

  Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyrktif maka tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pendukung teori ini biasanya menggambarkan system akuntansi yang dihasilkan sebagai sesuatu yang ideal, merekomendasikan penggantian system akuntansi cost histories dan pemakaian teori normatif oleh semua pihak.

Pendekatan - Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi

1. Pendekatan Deduktif
         Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.
2. Pendekatan Induktif
         Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:
Mengumpulkan semua observasi
Menganalisis golongan observasi
Penarikan kesimpulan umum
Pengujian kesimpulan umum
Etik

            Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.
3. Pendekatan Non Teoritis

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi. Didasarkan pada keadaan praktek di lapangan. Di sini yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal yang berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis. Menurut pendekatan ini prinsip akuntansi yang dipakai adalah didasarkan pada kegunaannya bagi para pemakai laporan keuangan dan relevansinya dengan proses pengambilan keputusan.

4. Pendekatan Ekonomi

Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada pengendalian perilaku dari indicator-indokator makro ekomoni yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep “kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “ kesejahteraan social”, pendekatah ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “ kesejahteraan ekonomi umum”. Konsekuensi ekonomi dari laporan keuangan termasuk, antara lain :  
a) Distribusi kesejahteraan
b) Tingkat resiko agragat dan alokasi resiko diantara individu
c) Konsumsi dan produksi agregat
d) Alokasi sumber daya antar perusahaan
e) Penggunaan sumber daya untuk produksi, sertifikasi, penyebaran, pemrosesan,   analisis dan interpretasi dari informasi keuangan
f) Penggunaan sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan, dan  litigasi dari regulasi, dan
g) Penggunaan dari sumber daya dalam sektor privat mencari informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS